Jakarta, 23 September 2025 – Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Tarumanagara (Untar) kembali unjuk karya di ajang bergengsi Indonesia International Furniture & Craft Fair (IFFINA+ 2025) yang berlangsung pada 17–20 September 2025 di ICE BSD, Tangerang. Pameran internasional ini menjadi wadah penting bagi pelaku industri furniture, kerajinan, dan desain interior dari berbagai negara untuk memperkenalkan karya terbaik sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Pada kesempatan ini, Desain Interior Untar mengusung tema “Harmony in Heritage”, sebuah konsep booth yang memadukan nilai tradisi, inovasi, dan keberlanjutan. Seluruh elemen konstruksi booth dirancang dengan prinsip ramah lingkungan melalui pemanfaatan kembali material dari pameran sebelumnya, Interpose, sehingga memperpanjang siklus hidup material sekaligus meminimalkan limbah. Nuansa hangat ditampilkan melalui dominasi warna terracotta, sementara penggunaan roster dan struktur berongga menghadirkan interpretasi motif arsitektur tradisional Indonesia yang dikemas dengan sentuhan kontemporer. Booth ini bukan hanya berfungsi sebagai ruang pamer, melainkan juga ruang naratif yang menyatukan tradisi, budaya, keberlanjutan, dan inovasi desain.
Booth Harmony in Heritage terselenggara dengan dukungan penuh dari DaurBaur Micro Factory (DBMF), sebuah inisiatif yang berfokus pada pemanfaatan limbah plastik menjadi material baru, Kopi Nako DaurBaur yang mendukung gerakan desain berkelanjutan melalui program daur ulang, serta Propan yang menghadirkan solusi cat ramah lingkungan dengan kualitas warna yang khas dan tahan lama. Kehadiran para mitra ini semakin memperkuat pesan booth bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mewujudkan desain yang bertanggung jawab dan relevan dengan tantangan zaman.
Salah satu highlight utama dari keikutsertaan Desain Interior Untar di IFFINA+ 2025 adalah koleksi kursi rotan hasil rancangan mahasiswa dalam mata kuliah Desain Furniture 3. Karya-karya ini menjadi wujud eksplorasi kreatif terhadap material lokal seperti kayu solid, rotan, dan textile-based waste material. Melalui desain yang berangkat dari inspirasi budaya Nusantara, mahasiswa menghasilkan karya kursi yang tidak hanya fungsional dan estetik, tetapi juga membawa nilai naratif yang relevan dengan kebutuhan pasar masa kini. Beberapa karya terinspirasi dari kekayaan tradisi seperti Dhamar Canting, Sila Chair, Kalesoma, hingga Sora Nusa, yang semuanya menampilkan interpretasi warisan budaya Indonesia dengan pendekatan modern. Eksplorasi tersebut memperlihatkan potensi besar rotan sebagai material berkelanjutan yang kuat, fleksibel, dan bernilai seni tinggi sekaligus memperkuat identitas desain Indonesia di kancah internasional.
Kehadiran Desain Interior Untar di IFFINA+ 2025 tidak hanya menjadi ajang untuk menunjukkan eksistensi akademis, tetapi juga membuktikan komitmen perguruan tinggi dalam mendukung transformasi industri kreatif Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau, harmonis, dan berkelanjutan. Konsep Harmony in Heritage selaras dengan semangat Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab melalui pemanfaatan material hasil daur ulang, SDG 11 mengenai kota dan komunitas berkelanjutan melalui penciptaan ruang ramah lingkungan, serta SDG 17 tentang kemitraan untuk mencapai tujuan melalui kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan komunitas kreatif.
Dengan inisiatif ini, Desain Interior Untar menegaskan perannya sebagai katalis dalam melahirkan inovasi berkelanjutan, penjaga warisan budaya, sekaligus mitra strategis dalam membangun desain interior Indonesia yang bertanggung jawab dan berdaya saing global.
Kontak Media:
Humas Fakultas Seni Rupa dan Desain Untar
Email: humas@fsrd.untar.ac.id
WhatsApp: 087784212165 (Alysia)