Local Genius di Era Digital: Menjembatani Warisan Budaya dan Inovasi Industri Kreatif

Jakarta , 23 Mei 2025 — Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Tarumanagara (Untar) kembali menyelenggarakan acara akademik tahunan, SRIMDI (Seminar Riset dan Inovasi Mahasiswa Desain Indonesia), dengan mengangkat tema “Local Genius di Era Digital untuk Pemberdayaan Industri Kreatif.” Acara ini menghadirkan dua narasumber ternama di bidang arsitektur dan pelestarian budaya: Dr. Ir. Susilo Kusdiwanggo, S.T., M.T., CIQaR dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, dan Prof. Dr. Ir. Naniek Widayati Priyomarsono, M.T. dari Universitas Tarumanagara (Untar) Jakarta.

Dalam sesi pemaparannya, Dr. Susilo mengajak peserta untuk menggali nilai-nilai lokal yang bersumber dari filosofi dan pemikiran masyarakat tradisional Indonesia. Ia menekankan bahwa warisan kultural seperti bentuk ruang, simbolisme arsitektur, hingga pola pikir masyarakat Nusantara dapat menjadi sumber inspirasi desain yang kaya makna di era digital. Di sisi lain, Prof. Naniek menyoroti pentingnya pelestarian dan transformasi situs budaya serta bangunan bersejarah menjadi ruang-ruang baru yang relevan dengan kebutuhan zaman, termasuk ruang kreatif, edukatif, dan pariwisata budaya.

Tema ini secara langsung berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Pelestarian dan pemanfaatan warisan budaya mendukung SDG 11 tentang Sustainable Cities and Communities, di mana kota dan komunitas dituntut untuk melestarikan warisan budaya serta menciptakan ruang yang inklusif dan berkelanjutan. Selain itu, dengan menjadikan budaya lokal sebagai fondasi pengembangan konten kreatif, kuliner, kriya, hingga arsitektur tematik, acara ini juga mendorong SDG 8 tentang Decent Work and Economic Growth, yaitu melalui penciptaan lapangan kerja baru di sektor industri kreatif yang berbasis kearifan lokal. 

Tak kalah penting, keterlibatan mahasiswa dalam proses eksplorasi, dokumentasi, dan inovasi budaya berkontribusi pada SDG 4 tentang Quality Education, dengan mengedepankan pembelajaran kontekstual dan berbasis identitas. Seluruh pendekatan ini pun sejalan dengan SDG 12 tentang Responsible Consumption and Production, karena mendorong praktik desain dan produksi yang menghormati keberlanjutan serta nilai-nilai lokal yang telah teruji oleh waktu.

SRIMDI menjadi refleksi nyata bahwa local genius bukanlah sesuatu yang statis atau sekadar nostalgia masa lalu. Justru, ketika diberdayakan secara kreatif dan kritis, ia mampu menjadi kekuatan utama dalam membentuk masa depan industri kreatif yang inovatif, berakar, dan berdaya saing global.

Kontak Media:

Humas Fakultas Seni Rupa dan Desain Untar

Email: humas@fsrd.untar.ac.id

WhatsApp: 087784212165 (Alysia)